Lumbung Emas Raksasa Lahir: 30 Ton Langsung 'Ditelan' Korporasi!
Indonesia kini memiliki fasilitas pengolahan logam mulia (PMR) yang diresmikan di Gresik, Jawa Timur pada 17 Maret 2025. Menteri Investasi, Bahlil Lahadalia, menyampaikan bahwa pabrik ini menjadi peluang investasi emas yang menjanjikan bagi pengusaha dan masyarakat luas.
PMR Gresik, dengan investasi mencapai US$ 630 juta atau sekitar Rp 10 triliun, diklaim sebagai pabrik emas terbesar di Indonesia. Fasilitas ini mampu menghasilkan emas batangan dengan kemurnian 99,99%, memenuhi standar internasional.
Menurut Menteri ESDM Bahlil, PMR ini, bersama dengan pabrik emas milik Amman Mineral, berpotensi menghasilkan total 60-70 ton emas per tahun. Amman Mineral sendiri diperkirakan mampu memproduksi 18-20 ton emas per tahun.
PMR ini terintegrasi dengan smelter konsentrat tembaga di kawasan industri yang sama di Gresik. Pabrik emas milik PT Freeport Indonesia (PTFI) diperkirakan akan menyumbang 50-60 ton emas batangan per tahun ke total produksi nasional. Emas yang dihasilkan PTFI telah mengantongi sertifikasi internasional, menjamin kualitas dan keasliannya.
Kehadiran PMR ini diharapkan dapat meningkatkan nilai tambah sumber daya mineral Indonesia, mengurangi ketergantungan pada impor emas, dan membuka lapangan kerja baru. Selain itu, produksi emas dalam negeri yang bersertifikasi internasional akan memperkuat posisi Indonesia di pasar emas global. Investasi di sektor pengolahan emas ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk mendorong hilirisasi industri pertambangan.