Feyenoord bersiap untuk lawatan berat ke Giuseppe Meazza, markas Inter Milan, dengan misi membalikkan defisit dua gol dari leg pertama babak 16 besar Liga Champions. Kekalahan 0-2 di kandang sendiri menempatkan wakil Belanda ini dalam posisi yang kurang menguntungkan.

Robin van Persie, pelatih anyar Feyenoord, baru saja memimpin tim dalam dua pertandingan, termasuk kekalahan di leg pertama. Meskipun demikian, legenda sepak bola Belanda ini tetap optimistis dan menyerukan keyakinan kepada para pemainnya.

Pesan utama saya adalah percaya pada diri sendiri dan satu sama lain, ujar Van Persie dalam konferensi pers menjelang pertandingan. Ia menekankan bahwa dalam sepak bola, selalu ada harapan, bahkan ketika peluang tampak tipis. Pertandingan krusial ini dijadwalkan berlangsung pada Rabu (12/3/2025) dini hari WIB.

Van Persie mengakui bahwa menghadapi pemuncak klasemen Serie A bukanlah tugas mudah. Namun, ia menekankan pentingnya keyakinan para pemain untuk membalikkan keadaan setelah gol dari Marcus Thuram dan Lautaro Martinez di Rotterdam. Kami menghadapi tantangan besar, tetapi kami tidak akan menghindarinya, tegasnya.

Pelatih muda ini berharap timnya dapat memberikan kejutan dan membuktikan bahwa segala sesuatu mungkin terjadi. Ia merujuk pada pengalaman masa lalunya, di mana ia telah menyaksikan momen-momen tak terduga dalam dunia sepak bola. Harapannya sekarang adalah tidak ada yang mengharapkan apa pun dari kami. Saya telah melihat hal-hal yang lebih gila terjadi selama bertahun-tahun, tambahnya.

Feyenoord memiliki keuntungan karena tidak bermain di liga domestik akhir pekan lalu, sementara Inter Milan harus berjuang keras untuk mengalahkan Monza 3-2 di Giuseppe Meazza. Van Persie mengakui bahwa kemenangan Inter menunjukkan kekuatan mereka, tetapi juga memberikan peluang bagi timnya untuk mengeksploitasi kelemahan yang mungkin ada.

Pertandingan ini akan menjadi ujian berat bagi Van Persie dan Feyenoord. Mampukah mereka membalikkan keadaan dan melaju ke perempat final Liga Champions? Atau akankah Inter Milan membuktikan dominasinya di kandang sendiri?