Badan Pengelola Investasi Daya Aganata Nusantara (BPI Danantara), sebuah entitas yang dirancang untuk mengelola investasi strategis di Indonesia, sedang bersiap untuk mengumumkan susunan kepengurusannya. Proses ini memasuki tahap akhir setelah profil calon-calon manajemen diserahkan kepada Presiden Prabowo Subianto untuk mendapatkan persetujuan.

Wakil Menteri BUMN, Dony Oskaria, yang juga menjabat sebagai Kepala Pelaksana Bidang Operasional (COO) Danantara, mengungkapkan optimisme bahwa persetujuan dari Presiden akan diperoleh dalam waktu dekat. Diharapkan minggu ini, atau paling lama awal minggu depan kita sudah mendapatkan persetujuan dari Bapak Presiden, ujarnya di Jakarta, baru-baru ini.

Proses seleksi calon pengurus Danantara dilakukan dengan cermat, dengan tujuan untuk menghadirkan individu-individu terbaik yang memiliki kompetensi dan integritas tinggi. Hal ini sejalan dengan visi Danantara untuk menjadi lembaga investasi yang profesional dan terpercaya.

CEO Danantara, Rosan Roeslani, menegaskan bahwa lembaga ini tunduk pada hukum yang berlaku dan terbuka untuk diaudit oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) serta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Penegasan ini bertujuan untuk membangun kepercayaan publik terhadap Danantara sebagai lembaga yang transparan dan akuntabel.

Menurut data terbaru, Danantara akan fokus pada investasi di sektor-sektor strategis seperti infrastruktur, energi terbarukan, dan teknologi. Langkah ini diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia dan meningkatkan daya saing bangsa di tingkat global. Struktur organisasi Danantara dirancang untuk memastikan efisiensi dan efektivitas dalam pengambilan keputusan investasi.

Pandu Patria Sjahrir, COO Bidang Investasi Danantara, menekankan pentingnya tata kelola perusahaan yang baik dalam menjalankan operasional Danantara. Hal ini mencakup penerapan prinsip-prinsip transparansi, akuntabilitas, dan independensi dalam setiap proses investasi.

Dengan susunan kepengurusan yang solid dan komitmen terhadap tata kelola yang baik, Danantara diharapkan dapat menjadi motor penggerak investasi yang berkelanjutan dan memberikan kontribusi positif bagi pembangunan ekonomi Indonesia. Lembaga ini juga diharapkan dapat menarik investasi asing langsung (FDI) ke Indonesia, sehingga menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.