Forum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dikejutkan oleh pernyataan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) yang mengungkapkan jurang digital yang menganga antara perempuan dan laki-laki di Indonesia. Pernyataan ini menjadi sorotan karena menggambarkan kesenjangan yang masih lebar dalam akses dan pemanfaatan teknologi digital.
Menteri PPPA menekankan bahwa kesenjangan digital ini tidak hanya berdampak pada akses informasi dan pendidikan, tetapi juga pada kesempatan ekonomi dan partisipasi sosial perempuan. Perempuan yang kurang terampil dalam teknologi digital akan tertinggal dalam persaingan di era digital saat ini.
Pernyataan ini sejalan dengan data yang menunjukkan bahwa perempuan masih tertinggal dalam penguasaan teknologi digital. Faktor-faktor seperti kurangnya akses internet, keterbatasan keterampilan digital, dan norma sosial yang membatasi peran perempuan di ruang digital menjadi penyebab utama kesenjangan ini.
Forum PBB pun menyerukan tindakan nyata untuk mengatasi kesenjangan digital ini. Pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat sipil diharapkan dapat bekerja sama untuk menyediakan akses internet yang terjangkau, meningkatkan literasi digital perempuan, dan menciptakan lingkungan digital yang aman dan inklusif bagi perempuan.
Upaya pemberdayaan perempuan di era digital menjadi kunci untuk mencapai kesetaraan gender dan pembangunan berkelanjutan. Dengan meningkatkan literasi digital perempuan, diharapkan mereka dapat memiliki kesempatan yang sama untuk berpartisipasi dalam ekonomi digital, mengakses informasi dan layanan publik, serta memperjuangkan hak-hak mereka.
Comments