Pada awal Maret 2025, platform media sosial X (dahulu dikenal sebagai Twitter) mengalami gangguan signifikan yang menyebabkan banyak penggunanya kesulitan mengakses layanan. Gangguan ini terjadi pada hari Senin, 10 Maret 2025, dan berlanjut hingga hari berikutnya, meskipun dengan intensitas yang berkurang.
Elon Musk, pemilik X, menanggapi insiden ini dengan menyatakan bahwa platform tersebut menjadi sasaran serangan siber besar-besaran. Dalam sebuah wawancara di Fox Business Network, Musk menuding bahwa serangan tersebut berasal dari wilayah Ukraina. Ia menambahkan bahwa serangan semacam ini sebenarnya sering terjadi, namun kali ini berbeda karena berasal dari banyak sumber daya.
Pernyataan Musk ini memicu berbagai spekulasi dan perbandingan dengan peristiwa lain, termasuk hubungan yang kurang harmonis antara Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dan Amerika Serikat. Pertemuan antara Zelensky dan mantan Presiden AS Donald Trump pada akhir Februari 2025 dilaporkan tidak berjalan dengan baik, dengan Trump menyatakan bahwa Ukraina belum siap untuk perdamaian dalam konflik dengan Rusia.
Meskipun Musk secara eksplisit menyebut Ukraina sebagai sumber dugaan serangan siber, ia juga menekankan bahwa penyelidikan masih berlangsung untuk menentukan pihak yang bertanggung jawab. Kemungkinan keterlibatan kelompok terorganisir atau bahkan negara lain juga sedang diselidiki.
Menurut pantauan dari berbagai sumber, termasuk laporan pengguna di situs downdetector.com, masalah akses ke X dialami baik melalui aplikasi seluler maupun versi web. Gangguan ini menimbulkan frustrasi di kalangan pengguna yang mengandalkan platform tersebut untuk komunikasi dan informasi.
X, yang diluncurkan pada tahun 2006 dan diakuisisi oleh Elon Musk pada Oktober 2022, telah menjadi platform penting untuk berbagi berita, opini, dan informasi secara real-time. Perubahan nama dari Twitter menjadi X menandai era baru di bawah kepemimpinan Musk, yang berjanji untuk terus meningkatkan platform dan memberikan layanan terbaik kepada penggunanya. Perusahaan juga mengumpulkan data pengguna, termasuk nama akun, email, dan gambar profil yang terhubung ke akun Google, untuk menganalisis preferensi pengguna dan meningkatkan layanan.
Comments