Baru-baru ini, Ifan, Direktur Utama PFN (Perusahaan Film Negara), mengungkapkan fakta mengejutkan tentang dirinya. Dalam pernyataannya di Gedung PFN, Jakarta Timur, pada Jumat, 14 Maret 2025, Ifan menyatakan bahwa ia sebenarnya telah memiliki production house sejak tahun 2019.

Pengakuan ini bertujuan untuk mengklarifikasi kesalahpahaman publik mengenai keterlibatannya di industri perfilman. Ifan merasa bahwa banyak orang tidak mengetahui karya-karyanya di balik layar. Ia menegaskan bahwa hingga saat ini, ia dan timnya masih aktif dalam mengelola production house tersebut.

Lebih lanjut, Ifan mengungkapkan bahwa pada tahun 2021, ia pernah menjadi executive producer untuk sebuah film yang sangat sukses di platform OTT (over-the-top) milik pemerintah Indonesia. Film tersebut, menurutnya, masih menjadi aset berharga negara hingga kini.

Pada tahun 2020, Ifan juga terlibat dalam produksi film berjudul 'Kemarin', di mana ia juga berperan sebagai executive producer. Ia menyayangkan ketidaktahuan publik mengenai keterlibatannya dalam proyek-proyek film ini.

Sebagai Direktur Utama PFN yang baru, Ifan berjanji akan melakukan pembenahan internal. Salah satu fokus utamanya adalah menyelesaikan masalah gaji karyawan yang selama ini belum dibayarkan secara proporsional. Ia mengakui bahwa selama enam bulan terakhir, banyak karyawan yang menerima gaji tidak lengkap.

Ifan menekankan komitmennya untuk mengatasi berbagai permasalahan yang ada di PFN dan membawa perubahan positif bagi perusahaan. Ia menyadari bahwa banyak hal yang perlu dibenahi dan ia siap untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan.

Pengungkapan ini muncul di tengah persiapan PFN untuk menghadapi tantangan industri perfilman yang semakin kompetitif. Dengan pengalaman dan latar belakangnya di bidang produksi film, Ifan diharapkan dapat membawa PFN menuju era baru yang lebih sukses dan relevan.