Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menunjukkan dinamika yang menarik. Pada penutupan perdagangan Senin (10/3), IHSG mengalami penurunan sebesar 0,75 persen atau setara dengan 49 poin, berakhir di level 6.586. Namun, proyeksi terbaru dari Tim Analis MNC Sekuritas memberikan sedikit harapan dengan memperkirakan potensi penguatan pada perdagangan berikutnya.

Meskipun demikian, sentimen pasar tampaknya masih diwarnai kekhawatiran. Isu resesi di Amerika Serikat menjadi perhatian utama, dipicu oleh kebijakan tarif yang diterapkan oleh Pemerintah AS. Kekhawatiran ini mendorong investor untuk beralih ke pasar obligasi, yang tercermin dari penurunan U.S. 10-year Bond Yield dari sekitar 4,28 persen menjadi 4,22 persen pada Senin (10/3).

Analis mencatat bahwa koreksi IHSG sebelumnya disertai dengan tekanan jual, menyebabkan indeks kembali berada di bawah MA20. Sementara itu, Goldman Sachs merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi AS menjadi 1,7 persen dari sebelumnya 2,4 persen di tahun 2025. Lebih lanjut, Goldman Sachs juga menurunkan peringkat saham Indonesia dari overweight menjadi market weight dan memberikan peringkat netral untuk obligasi Indonesia bertenor 10 tahun (10/3). Revisi peringkat ini berpotensi memicu aksi jual, terutama dari investor asing.

Menurut Valdy, revisi peringkat dari Goldman Sachs berpotensi memicu aksi jual, khususnya oleh investor asing. Analis MNC Sekuritas memperkirakan bahwa IHSG saat ini masih berada dalam bagian dari wave [y] dari wave B, dengan potensi pengujian area penguatan terdekat di level 6.686-6.762 sebagai bagian dari wave B.

Beberapa saham yang direkomendasikan oleh Tim Analis MNC Sekuritas termasuk BUMI, ESSA, MAPI, dan PTBA. Sementara itu, Phintraco Sekuritas merekomendasikan saham ICBP, INDF, MAPA, INDY, dan EMTK. Investor disarankan untuk melakukan riset dan analisis mendalam sebelum membuat keputusan investasi. Perlu diingat bahwa investasi di pasar modal memiliki risiko, dan kinerja masa lalu tidak menjamin kinerja di masa depan.

Disclaimer: Artikel ini bersifat informatif dan bukan merupakan saran investasi. Setiap keputusan investasi sepenuhnya menjadi tanggung jawab pembaca.