Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) Jakarta menyerukan penanganan banjir di Jakarta dan sekitarnya secara komprehensif. Menurut IAI Jakarta, banjir yang terjadi pada bulan Maret lalu bukan hanya sekadar bencana alam, melainkan juga akibat dari masalah tata kota dan perilaku yang belum terselesaikan.
Salah satu solusi jangka panjang yang diusulkan adalah penerapan pola hidup vertikal. Selain itu, IAI Jakarta juga menekankan pentingnya perbaikan tata kota secara keseluruhan.
Normalisasi sungai dari hulu hingga hilir menjadi krusial. Upaya pengerukan, pelebaran, dan perbaikan sistem drainase harus segera dilakukan. Penyempitan aliran air dan berkurangnya area resapan air akibat kesalahan perencanaan harus dibenahi.
Kawasan hulu yang seharusnya menjadi daerah resapan air semakin berkurang akibat alih fungsi lahan yang tidak terkendali. Perlindungan daerah hulu sebagai kawasan resapan air, penghijauan kembali, penghentian alih fungsi lahan yang tidak sesuai, serta pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan harus menjadi prioritas.
IAI Jakarta juga memandang penting penambahan area resapan air melalui pembuatan sumur resapan, penggunaan material perkerasan yang ramah lingkungan, serta penerapan konsep kota hijau yang perlu diperbanyak agar air dapat terserap ke dalam tanah dengan optimal. Pembangunan waduk dan taman tampung air juga penting untuk mengurangi dampak banjir.
Selain itu, IAI Jakarta mengusulkan desain rumah panggung yang lebih adaptif terhadap banjir perlu dikenalkan dan diterapkan secara lebih luas. Contohnya, pembangunan rumah dengan skema Konsolidasi Tanah Vertikal (KTV) di RT 005 RW 012, Kelurahan Tanah Tinggi, Johar Baru, Jakarta Pusat.
Perbaikan tata laku masyarakat juga menjadi perhatian. Masyarakat perlu lebih disiplin dalam membuang sampah, menjaga kebersihan, serta mematuhi aturan pembangunan agar tidak memperburuk kondisi tata ruang kota. Penegakan aturan pembangunan juga harus dilakukan secara tegas untuk mencegah pelanggaran lebih lanjut.
Terakhir, mitigasi dan penanganan pascabencana harus menjadi bagian dari sistem yang terintegrasi. Pemerintah dan masyarakat harus memiliki sistem mitigasi yang baik, termasuk kesiapan dalam menghadapi banjir serta langkah-langkah pemulihan pasca bencana agar dampaknya dapat diminimalisir.
Ketua IAI Jakarta, Teguh Aryanto, menekankan bahwa masyarakat, pemerintah daerah, dan pemerintah pusat harus bahu-membahu dan secara konsisten menangani masalah banjir. Kami percaya bahwa dengan kolaborasi yang erat dan keseriusan dalam implementasi solusi, masalah banjir dapat diatasi secara lebih efektif demi masa depan kota yang lebih baik dan berkelanjutan, ujarnya pada Selasa, [Tanggal] [Bulan] [Tahun].
Comments