Pemerintah Provinsi DKI Jakarta terus berupaya menyediakan hunian layak bagi warganya, terutama bagi mereka yang berpenghasilan rendah dan penyandang disabilitas. Salah satu wujud nyata dari upaya ini adalah pembangunan Rumah Susun Sewa (Rusunawa) Green Jagakarsa di Jakarta Selatan.
Menurut keterangan dari pejabat terkait, Rusunawa Green Jagakarsa dibangun di atas lahan seluas sekitar 1,5 hektar dengan total anggaran mencapai Rp382 miliar. Pembangunan rusunawa ini memakan waktu sekitar 406 hari kalender. Rusunawa ini terdiri dari 723 unit, dimana lantai 3 secara khusus didesain untuk mengakomodasi kebutuhan penyandang disabilitas. Lokasi unit untuk penyandang disabilitas ditempatkan di lantai bawah untuk mempermudah aksesibilitas.
Lebih lanjut, fasilitas yang disediakan di Rusunawa Green Jagakarsa tidak hanya terbatas pada unit hunian. Kompleks rusunawa ini juga dilengkapi dengan berbagai fasilitas pendukung, seperti masjid, taman, lapangan olahraga, warung untuk penghuni, klinik, perpustakaan, dan coworking space. Keberadaan fasilitas-fasilitas ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup para penghuni dan menciptakan lingkungan yang kondusif.
Fasilitas daycare atau penitipan anak juga menjadi perhatian khusus dalam pembangunan Rusunawa Green Jagakarsa. Hal ini mengingat banyaknya pasangan suami istri yang bekerja dan membutuhkan tempat penitipan anak yang aman dan berkualitas. Dengan adanya daycare yang terpercaya, diharapkan para orang tua dapat bekerja dengan tenang tanpa khawatir akan keselamatan dan perkembangan anak-anak mereka.
Pembangunan rusunawa merupakan solusi strategis untuk mengatasi keterbatasan lahan di Jakarta. Dengan menyediakan hunian vertikal, pemerintah berupaya agar masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) tetap dapat tinggal di Jakarta, meningkatkan taraf hidup, dan memiliki kesempatan untuk mengakses jenjang perumahan yang lebih baik di masa depan. Data terbaru menunjukkan bahwa kebutuhan akan hunian layak di Jakarta terus meningkat, sehingga pembangunan rusunawa menjadi semakin krusial.
Pemerintah menargetkan pembangunan rusunawa lainnya di berbagai wilayah Jakarta. Salah satu contohnya adalah rusunawa di Pangadegan dengan luas sekitar 6.000 meter persegi. Upaya ini merupakan bagian dari komitmen pemerintah untuk menyediakan hunian yang terjangkau dan layak bagi seluruh warga Jakarta. Pembangunan infrastruktur pendukung seperti transportasi umum yang terintegrasi juga menjadi fokus utama untuk memastikan aksesibilitas yang baik bagi para penghuni rusunawa.
Comments