Hubungan antara PDI Perjuangan (PDIP) dan mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali menjadi sorotan publik. Perseteruan ini bermula dari pernyataan politisi PDIP, Deddy Sitorus, mengenai adanya utusan yang meminta Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto, untuk mengundurkan diri pada Desember 2024. Deddy juga menyinggung pernyataan Jokowi yang dianggap melenceng dari kenyataan, terutama terkait pencalonan Gibran Rakabuming Raka sebagai wakil presiden.
Menanggapi hal tersebut, Jokowi membantah tudingan tersebut dan mempertanyakan kepentingannya dalam mengirim utusan. Ia bahkan meminta PDIP untuk membuktikan keberadaan utusan yang dimaksud. Nggak ada (utusan), ya harusnya disebutkan siapa, biar jelas. Siapa? Siapa? tegas Jokowi.
Deddy Sitorus kemudian meluruskan bahwa dirinya tidak pernah mengatakan Jokowi mengirim utusan. Ia bahkan menantang Jokowi untuk bertemu dan membahas masalah ini sambil minum kopi. Siapa orangnya, kalau Jokowi mau tahu bisa saya kasih tahu sambil ngopi dengan beliau, ujar Deddy.
Ketua Umum Projo, Budi Arie Setiadi, turut angkat bicara dan meminta PDIP untuk berhenti membuat drama dan mengarang cerita tanpa fakta. Berhentilah buat drama dan mengarang cerita tanpa fakta. Rakyat semakin cerdas untuk membedakan hoax, fitnah, dan kepalsuan, kata Budi Arie. Ia mengajak semua pihak untuk fokus membangun negeri dan mengurus rakyat.
Organisasi Barisan Relawan Jokowi Presiden (Bara JP) juga merespons keras pernyataan PDIP. Ketua Umumnya, Utje Gustaaf Patty, menyatakan pihaknya membuka peluang untuk mendesak Jokowi mengambil langkah hukum terhadap pihak yang memfitnah. Tidak tertutup kemungkinan kami akan mendesak beliau untuk mengambil langkah hukum terhadap para pemfitnah, kata Utje.
Di tengah panasnya situasi, Ketua DPR RI, Puan Maharani, mengajak semua pihak untuk berpikir positif dan bersama-sama membangun bangsa. Marilah kita berpikir positif dan kemudian ayo kita sama-sama bangun bangsa ini bersama-sama dengan berpikiran positif, kata Puan. Ia menekankan pentingnya kerja sama dalam mengatasi berbagai persoalan bangsa.
Puan juga meminta semua pihak untuk introspeksi diri dan fokus pada masa depan bangsa. Kita semuanya itu pasti semua punya kesalahan, tapi kita juga harus introspeksi diri bahwa bagaimana ke depan untuk bangsa ini dengan problema global dan masalah-masalah yang tidak mudah kita selesaikan sendiri, kata Puan.
Perseteruan antara PDIP dan Jokowi ini menjadi perhatian publik, terutama setelah Pemilu 2024. Beberapa pihak menyayangkan konflik ini dan berharap agar kedua belah pihak dapat segera menyelesaikan perbedaan pendapat demi kepentingan bangsa dan negara. Terlepas dari dinamika politik yang terjadi, penting bagi semua pihak untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.
Comments