Presiden Prabowo Subianto terus memacu hilirisasi nasional sebagai kunci pemerataan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja di seluruh Indonesia. Fokus utama adalah memastikan proyek-proyek hilirisasi memberikan dampak signifikan bagi masyarakat, tidak hanya dalam skala makro, tetapi juga melibatkan petani tambak, petani perkebunan, dan masyarakat sekitar.

Menteri Investasi dan Hilirisasi, Rosan Roeslani, menyatakan bahwa inventarisasi proyek hilirisasi telah dilakukan di berbagai sektor, termasuk mineral, batubara, aquaculture, pertanian, dan perkebunan. Prioritas diberikan kepada proyek-proyek yang mampu menurunkan impor, meningkatkan ekspor, dan memperkuat daya saing industri nasional.

Menurut Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia, keseriusan Presiden Prabowo dalam mendorong hilirisasi tercermin dari rapat terbatas yang diadakan bahkan di hari Minggu. Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk mempercepat proses hilirisasi di Indonesia. Rapat tersebut juga menindaklanjuti keputusan Presiden mengenai implementasi 21 proyek hilirisasi prioritas.

Salah satu wujud nyata dari komitmen ini adalah peresmian pabrik Precious Metal Refinery (PMR) milik PT Freeport Indonesia di Gresik, Jawa Timur. Pabrik ini merupakan fasilitas pemurnian lumpur anoda dengan proses hydrometallurgy terbesar di dunia, serta menjadi fasilitas pemurnian emas modern pertama di dunia yang terintegrasi dari hulu ke hilir.

Presiden Prabowo didampingi oleh sejumlah menteri, termasuk Menteri ESDM Bahlil Lahadalia dan Menteri BUMN Erick Thohir, dalam peresmian pabrik PMR tersebut. Bahlil menyampaikan apresiasi atas komitmen Presiden Prabowo dan jajaran kabinetnya dalam mengawal dan mengecek program-program yang telah diperintahkan.

Selain peresmian pabrik PMR, Presiden Prabowo juga dijadwalkan untuk meresmikan 17 stadion di berbagai daerah di Indonesia, yang akan dipusatkan di Sidoarjo. Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam meningkatkan infrastruktur olahraga di seluruh negeri.

Fokus utama dalam memilih proyek hilirisasi adalah dampaknya terhadap penciptaan lapangan kerja. Proyek-proyek yang mampu menciptakan lapangan kerja terbanyak akan diprioritaskan, sehingga kesejahteraan masyarakat dapat meningkat secara signifikan. Hilirisasi dipandang sebagai pintu masuk bagi proses industrialisasi yang lebih luas, yang akan membawa Indonesia menuju kemajuan ekonomi yang berkelanjutan.