Sekretaris Bidang Kebijakan Ekonomi DPP Golkar, Abdul Rahman Farisi, baru-baru ini menyampaikan apresiasi terhadap upaya Menteri ESDM dalam mewujudkan swasembada energi di Indonesia. Menurutnya, ada tiga pendekatan utama yang menjadi fokus Menteri Bahlil dalam menjalankan arahan Presiden untuk memastikan ketahanan energi nasional.
Abdul Rahman Farisi menjelaskan bahwa pendekatan pertama adalah mengutamakan kepentingan nasional. Kebijakan yang dirumuskan harus menempatkan kepentingan negara sebagai pertimbangan utama. Hal ini selaras dengan upaya pemerintah untuk mengurangi ketergantungan pada impor energi dan memperkuat sektor energi domestik.
Pendekatan kedua adalah teknokrasi, yang menekankan pada perencanaan berbasis pengetahuan. Contoh konkret dari pendekatan ini adalah kebijakan transisi energi, pembangunan jaringan gas, pembangunan kilang minyak, serta distribusi gas 3 kg. Pendekatan ini bertujuan untuk memastikan efektivitas dan efisiensi setiap kebijakan yang diambil.
Pendekatan ketiga adalah kebijakan afirmasi, yang memberikan pemihakan pada daerah penghasil sumber daya alam, kelompok UMKM, serta masyarakat menengah ke bawah. Hal ini bertujuan untuk pemerataan manfaat ekonomi di seluruh lapisan masyarakat, memastikan akses terhadap sumber daya alam, dan meningkatkan kesejahteraan mereka.
Abdul Rahman menekankan bahwa ketiga pendekatan ini tidak hanya berfokus pada pencapaian swasembada energi, tetapi juga pada pemerataan manfaat ekonomi. Menteri Bahlil Lahadalia, dalam berbagai kesempatan, telah menegaskan pentingnya meningkatkan lifting produksi minyak dan gas, mengatur pembatasan impor bahan mentah, serta mendorong hilirisasi sektor pertambangan.
Dengan kombinasi ketiga pendekatan ini, Indonesia diharapkan dapat mencapai kemandirian energi yang berkelanjutan dan memperkuat daya saing nasional di sektor energi global. Langkah-langkah strategis ini dinilai penting dalam menjaga stabilitas ekonomi dan memajukan sektor energi nasional di era pemerintahan saat ini.
Sebagai informasi tambahan, data terbaru menunjukkan bahwa fokus pemerintah pada hilirisasi sektor pertambangan telah memberikan dampak positif terhadap peningkatan nilai ekspor. Hal ini sejalan dengan visi untuk menjadikan Indonesia sebagai pemain utama dalam rantai pasok energi global.
Comments