Jakarta, 10 Maret 2025 - Beberapa peristiwa penting mewarnai dunia ekonomi dan bisnis Indonesia hari ini. Mulai dari perkembangan pasar modal, penindakan terhadap produsen Minyakita nakal, hingga evaluasi proyek hilirisasi oleh pemerintah.

Direktorat Jenderal Perhubungan Udara (Ditjen Hubud) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengumumkan bahwa hingga saat ini, mereka belum menerima pengajuan izin pendirian maupun operasional dari perusahaan maskapai penerbangan bernama Indonesia Airlines. Belum ada permohonan terkait Indonesia Airlines yang masuk, ujar Mokhammad Khusnu, Plt Kepala Bagian Kerja Sama Internasional Humas dan Umum Ditjen Hubud.

Sementara itu, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menyambut kedatangan dua emiten baru, yaitu PT Sinar Terang Mandiri Tbk (MINE) dan PT Jantra Grupo Indonesia Tbk (KAQI). Dengan penambahan ini, jumlah perusahaan yang tercatat di BEI menjadi 953. I Gede Nyoman Yetna, Direktur Penilaian Perusahaan BEI, berharap perusahaan-perusahaan tersebut dapat memanfaatkan momentum pertumbuhan pasar modal dan stabilitas ekonomi Indonesia.

Kementerian Perdagangan (Kemendag) melalui Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen dan Tata Niaga (PKTN) bersama Satgas Polri terus menindaklanjuti kasus Minyakita yang tidak sesuai takaran. Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso mengungkapkan bahwa PT Artha Eka Global Asia (Aega), produsen Minyakita yang melanggar aturan, telah menutup pabriknya di Depok dan pindah ke Karawang. Pada tanggal 7 Maret 2025, kami mendatangi pabriknya di Depok, tetapi sudah tutup. Setelah diselidiki, ternyata pindah ke Karawang, jelas Budi.

Di Bogor, Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Bogor bekerja sama dengan PT Mikie Oleo Nabati Industri menggelar operasi pasar Minyakita dengan harga Rp14.700 per liter. Langkah ini bertujuan untuk membantu pemerintah dalam menstabilkan harga dan pasokan Minyakita menjelang bulan Ramadhan 1446 Hijriyah.

Kepala Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara), Rosan Perkasa Roeslani, menyatakan bahwa Danantara ditugaskan untuk melakukan evaluasi menyeluruh terhadap proyek-proyek hilirisasi yang akan didanai oleh badan tersebut. Hal ini dilakukan untuk memastikan investasi negara berjalan efektif. Rosan menyampaikan hal ini usai rapat terbatas bersama Presiden RI Prabowo Subianto dan beberapa menteri terkait di Kompleks Istana Kepresidenan.

Pengamat mata uang, Ibrahim Assuabi, menyoroti pelemahan nilai tukar rupiah yang dipengaruhi oleh sikap hati-hati investor di tengah kekhawatiran atas kebijakan tarif dari Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Kebijakan tarif AS menjadi salah satu faktor yang memicu ketidakpastian di pasar keuangan, ujarnya.