Lebah madu, serangga kecil yang menghasilkan cairan manis nan berkhasiat, ternyata menyimpan rahasia kehidupan sosial yang kompleks. Prof. Andi Mappatoba, seorang guru besar dari Universitas Hasanuddin Makassar yang meraih gelar doktornya di Universitas Filipina dengan spesialisasi lebah madu, telah mendedikasikan penelitiannya untuk mengungkap misteri di balik koloni lebah.

Penelitian Prof. Andi Mappatoba menyoroti struktur unik dalam komunitas lebah. Beliau mengidentifikasi tiga kelompok utama dengan peran yang berbeda. Pertama, ada lebah pekerja, para pencari nafkah yang terbang dari bunga ke bunga, mengumpulkan nektar untuk diubah menjadi madu. Mereka adalah tulang punggung koloni, memastikan pasokan makanan yang berkelanjutan.

Kedua, terdapat kelompok pengaman ratu. Tugas mereka sederhana namun vital: melindungi ratu dan madu di dalam sarang. Mereka membentuk lingkaran pertahanan, siap menghadapi ancaman dari luar. Keberadaan mereka menjamin kelangsungan hidup koloni.

Terakhir, tentu saja, adalah ratu lebah. Bukan hanya sekadar pemimpin, ratu adalah ibu dari seluruh koloni. Tugas utamanya adalah bertelur, memastikan populasi lebah tetap terjaga. Tanpa ratu, koloni akan runtuh.

Struktur sosial lebah madu ini, menurut Prof. Andi Mappatoba, adalah bukti kebesaran Tuhan. Organisasi yang rapi dan pembagian tugas yang jelas menunjukkan adanya perencanaan yang luar biasa. Hal ini sejalan dengan ayat-ayat yang menyebutkan lebah madu sebagai contoh keajaiban ciptaan.

Fakta terbaru menunjukkan bahwa penelitian tentang lebah madu terus berkembang. Para ilmuwan kini meneliti lebih dalam tentang komunikasi lebah, bagaimana mereka berbagi informasi tentang sumber makanan dan bahaya. Selain itu, penelitian juga difokuskan pada dampak perubahan iklim terhadap populasi lebah dan upaya untuk melindungi serangga penting ini.