Penjualan rokok dan kebutuhan pokok di beberapa wilayah Jakarta terpantau mengalami perlambatan di pertengahan Ramadan. Hal ini diungkapkan oleh beberapa pedagang di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Junaidi, seorang pemilik toko Madura, menuturkan kepada CNBC Indonesia pada Selasa (18/3/2025), bahwa penurunan tidak hanya terjadi pada penjualan rokok, tetapi juga pada komoditas penting seperti beras, gula, dan terigu. Fenomena ini cukup mengejutkan mengingat biasanya permintaan akan meningkat menjelang Hari Raya Idul Fitri.
Salah satu faktor yang diyakini menjadi penyebab perlambatan ini adalah daya beli masyarakat yang belum sepenuhnya pulih. Meskipun demikian, para pedagang tetap optimis bahwa penjualan akan kembali meningkat setelah pencairan Tunjangan Hari Raya (THR).
Keyakinan ini didasarkan pada tren yang terjadi pada tahun-tahun sebelumnya. Menurut pengalaman para pedagang, pencairan THR selalu menjadi momentum peningkatan penjualan, terutama untuk rokok dan kebutuhan pokok lainnya. Hal ini disebabkan karena para pekerja, termasuk anak-anak kos yang bekerja di sekitar kawasan tersebut, cenderung meningkatkan konsumsi mereka setelah menerima THR.
Pedagang lainnya juga mengamini bahwa momentum THR memiliki potensi besar untuk mendongkrak penjualan. Mereka berharap, dengan adanya THR, daya beli masyarakat akan kembali meningkat dan berdampak positif pada omzet penjualan mereka. Data terbaru dari Bank Indonesia menunjukkan adanya peningkatan transaksi digital menjelang Idul Fitri 2025, yang mengindikasikan adanya peningkatan aktivitas belanja masyarakat.
Meskipun penjualan di pertengahan Ramadan ini sedikit melambat, para pedagang tetap berharap dan mempersiapkan diri untuk menghadapi lonjakan permintaan setelah THR cair. Mereka optimis bahwa momentum ini akan membawa berkah dan meningkatkan pendapatan mereka secara signifikan.
Comments