Jakarta kembali menghadapi tantangan banjir di beberapa wilayah. Berdasarkan data terbaru dari BPBD DKI Jakarta pada hari Selasa, 18 Maret 2025, genangan air dilaporkan terjadi di 24 RT dan 1 ruas jalan utama. Situasi ini dipicu oleh curah hujan ekstrem yang mengguyur ibu kota semalam, diperparah dengan meluapnya beberapa sungai vital seperti Kali Krukut, Kali Sunter, dan Kali Ciliwung.
Ketinggian air bervariasi, mencapai hingga 10 cm di beberapa titik. Dampak terparah dirasakan di Cilandak Timur, di mana 54 warga terpaksa mengungsi ke Musala Al Makmuriyah dan Pendopo Kenanga untuk sementara waktu. BPBD DKI Jakarta telah mengerahkan personelnya untuk terus memantau perkembangan situasi di lapangan.
Mohamad Yohan, Kepala Pusat Data dan Informasi BPBD DKI Jakarta, menyatakan bahwa koordinasi intensif sedang dilakukan dengan berbagai dinas terkait, termasuk Dinas Sumber Daya Air (SDA), Dinas Bina Marga, dan Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat). Upaya utama difokuskan pada penyedotan genangan air dan memastikan fungsi optimal saluran air. Selain itu, BPBD bekerja sama dengan lurah dan camat setempat untuk memenuhi kebutuhan dasar para pengungsi.
Pemerintah DKI Jakarta menargetkan agar genangan air dapat surut dalam waktu sesingkat mungkin. Berbagai upaya terus dilakukan untuk meminimalkan dampak banjir dan memastikan keselamatan serta kenyamanan warga terdampak. Situasi ini menjadi pengingat akan pentingnya pengelolaan tata air yang berkelanjutan dan kesiapsiagaan menghadapi bencana hidrometeorologi di Jakarta.
Di tengah tantangan ini, apresiasi patut diberikan kepada para petugas di lapangan yang bekerja tanpa lelah untuk membantu masyarakat. Semangat gotong royong dan solidaritas menjadi kunci dalam menghadapi bencana seperti ini. Informasi lebih lanjut mengenai penanganan banjir dapat diakses melalui sumber-sumber informasi resmi dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan BPBD DKI Jakarta.
Comments